Thursday, May 8, 2014

Proposal kerja praktek



LEMBAR PENGESAHAN


Perihal                         : Proposal Kerja Praktek
Perusahaan                  : PT. SEMEN BATU RAJA
Nama                           : 1. IRWANSYAH
      NPM         : 11130009
  2. JEKI
      NPM         : 11130020
Fakultas                       : Teknik
Jurusan                        : Teknik Industri
Perguruan Tinggi         : Universitas


Bandar Lampung, 4 Maret 2013








 







I.                   PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang Dan Masalah

Perkembangan dan penerapan teknologi dewasa ini hampir merambah keseluruhan bidang kehidupan. Tidak terkecuali dalam bidang industri. Sehingga pekerjaan – pekerjaan yang dibutuhkan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien. Terlebih industri disaat ini telah menghadapi Era Perdagangan Bebas yang memiliki persaingan yang ketat. Untuk itu perlu dipersiapkan Sumber Daya Manusia yang terampil dan kompetetif dalam mengakomodasi kemajuan tersebut.

Mahasiswa Teknik Industri sebagai aset sumber daya manusia, merasa perlu memperdalam bidang keilmuannya terutama dilihat dari sisi aplikasi ilmu. Karena dibutuhkan wadah yang mampu untuk mengembangkan dan mengaplikasikan bidang keilmuannya tersebut.

Dalam hal ini, pihak industri dipandang tepat sebagai penyedia (fasilitator) bagi para mahasiswa untuk mempraktekkan ilmu yang didapat pada lingkungan pendidikan, yang pada akhirnya diharapkan seorang mahasiswa / sarjana tidak hanya memahami pada segi teoritis saja tetapi sanggup melakukan praktek dalam dunia kerja untuk waktu kedepan.

Kerja praktek diharapkan mampu menjadi sarana pembelajaran, pemahaman, dan pengaplikasian disiplin ilmu mahasiswa di dunia industri. Sehingga terdapat hubungan timbal balik antara Lingkungan Pendidikan dan dunia Industri.






1.2  Tujuan Kerja Praktek

  1. Melaksanakan kurikulum yang telah diterapkan oleh Fakultas Teknik Universitas Malahayati
  2. Menciptakan hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara Perguruan Tinggi dan dunia Industri
  3. Menambah wawasan mahasiswa tentang pengaplikasian disiplin ilmu yang diperoleh di Perguruan Tinggi
  4. Memberi sumbangsih saran / ilmu kepada pihak industri maupun Perguruan tinggi

1.3  Dasar Kerja Praktek
  1. Tri Dharma perguruan Tinggi
  2. Sebagai syarat untuk dapat mengambil Mata Kuliah Tugas Akhir


















II.                PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK


Waktu Dan Tempat kegiatan
Waktu             : 23 Juni s/d  23 Juli 2014
Tempat            : PT. SEMEN BATU RAJA (Persero) Tbk.
                         Di jalan Yos Sudarso KM 7 Panjang, Bandar Lampung.
2.2 Metode Kerja Praktek
Metode Kerja Praktek yang akan dilakukan selama pelaksanaan Kerja Praktek, antara lain adalah wawancara, observasi, penelaahan dokumen, dan pelatihan kerja.

2.2.1 Wawancara
Wawancara dilakukan kepada Manager bagian Mesin / Produksi, serta tenaga ahli. Dengan melakukan wawancara, maka diharapkan mahasiswa mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam tentang perawatan mesin dan dapat menyesuaikan dengan teori yang didapat di bangku perkuliahan.

2.2.2 Observasi
Observasi dilakukan melalui kunjungan langsung kelokasi eksploitasi di Bandara Soekarno Hatta Tanggerang dan mengamati jalannya proses perawatan di bengkel. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana aplikasi teknologi yang digunakan oleh perusahaan dalam sistem perawatan dan membandingkan dengan ilmu yang didapat diperguruan tinggi.

2.2.3 Penelaahan Dokumen
Penelaahan dokumen merupakan salah satu cara dalam memperoleh informasi mengenai data-data proses permesinan. Penelaahan dokumen dilakukan dengan melihat referensi buku perpustakaan ataupun hal-hal yang mengenai alat-alat produksi pabrik dan melihat laporan dari mahasiswa lain yang pernah melakukan Kerja Praktek serupa dilingkungan perusahaan.

2.2.4 Pelatihan kerja
Pelatihan kerja dilakukan untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang bagai mana cara mengoprasikan, pengendalian, dan perawatan operasi permesinan yang dipergunakan oleh perusahaan.

2.2.5 Studi Kasus
Studi kasus merupakan salah satu materi kerja praktek yang berkaitan dengan bidang studi teknik mesin yang ada di perusahaan atau industri. Studi kasus ini di berikan oleh Dosen pembimbing atau oleh pihak perusahaan. Diharapkan Mahasiswa dapat memberikan solusi atau sumbang saran bagi Perusahaan atas kasus tersebut.

2.3  Pelaporan
            Data-data yang diperoleh selama melakukan Kerja Praktek akan disusun dalam bentuk Laporan Kerja Praktek, sesuai dengan format yang berlaku dilingkungan Universitas Malahayati.

2.4 Jadwal Kerja Praktek 
Jadwal untuk Kerja Praktek disesuaikan dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku di PT. SEMEN BATU RAJA (Persero) Tbk. Dengan melakukan kunjungan, pengamatan, dan mempelajari serta memahami sistem perawatan mesin yang ada di PT. SEMEN BATU RAJA (Persero) Tbk.










III.             PENUTUP


Proposal ini dibuat sebagai pertimbangan rancangan pelaksanaan Kerja Praktek yang akan dilaksanakan di PT. SEMEN BATU RAJA (Persero) Tbk  yang berloksi di jalan Yos Sudarso KM 7 Panjang, Bandar Lampung. Dengan harapan dapat melaksanakan Kerja Praktek tersebut di lingkungan perusahaan tersebut.

Semoga dengan Kerja Praktek ini dapat memberikan manfaat yang berdaya guna untuk Mahasiswa, Universitas Malahayati, dan PT. SEMEN BATU RAJA (Persero) Tbk. Atas dukungan, perhatian, dan kerja sama dari semua pihak, kami ucapkan terma kasih.


Bandar Lampung, 4 Maret 2013



Yang mengajukan Kerja Praktek

           
                                               








 



 

Analisa perancangan kerja II



ABSTRAK

Efektifitas dan efisien dari sIstem kerja yang ada merupakan hal yang sangat penting dalam proses produksi suatu perusahaan agar menjadi produktif. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan perancangan dari semua elemen-elemen  kerja, kegiatan  kerjanya dituangkan melalui peta kerja proses Operasi. Perancangan kerja dari elemen yang penting seperti manusia meliputi perancangan ergonomi, study gerakan, display dan penentuan waktu kerja baku yang sesuai akan menjadi penunjang dalam menciptakan usaha yang produktif.

Kata kunci: peta kerja, time study, ergonomi, study gerakan, display, waktu kerja, produktif.














BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang masalah

Negara ini merupakan salah satu negara industri yang sudah mulai berkembang. Dengan sumber daya alam yang melimpah. Tidak sedikit perusahaan didirikan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang sudah ada untuk memenuhi kebutuhan.
Semua perusahaan yang berproses produksi akan selalu mengutamakan produktifitasnya hasil produksinya. Proses produksi yang baik adalah proses yang memperhatikan semua elemen-elemen dalam proses produksi tersebut, yakni manusia sebagai operator, tata letak dan kondiisi dari mesin dan equipment serta unsure lingkungan. Pengelolaan elemen-elemen pada proses produksi secara efektif dan efisien akan mempengaruhi terhadap tingkat produktifitas di perusahaan tersebut. Tingkat efisien dan efektifitas dalam system kerja harus memiliki perancangan system kerja itu sendiri. Semakin baik perancangan system kerja yang dibuat maka akan semakin baik pula tingkat produktifitas kerja.
Perancangan system kerja yang perlu dilakukan adalah penggambaran kegiatan kerja yang disusun secara sistematis dan jelas sehingga didapat informasi kyang diperlukan untuk memperbaiki system kerja, seperti jumalh operator, jumlah mesin yang diperlukan dan waktu kerja. Dalam hal ini diiperlukan juga metode pengukuran waktu kerja untuk menemukan suatu system kerja yang terbaik seperti metode time study yang dikembangkkan oleh F.W.Taylor. Perancangan manusia sebagai orang yang melakukan proses produksi atau sebagai operator mesin juga harus diperhatikan. Perhatian dari sisi ergonomi yakni dalam hal kemampuan dan keterbatasan manusia dalam berkerja sehingga dapat sasuai dengan sistem tersebut. Ukuran dan bentuk manusia dapat dijadikan pertimbangan ergonomic dalam perancangan areal kerja, kursi/meja dan peralatan kerja. Perancangan display juga tidak kalah pentingnya terhadap pengaruh performa kerja karena menyangkut semua rangsangan yang dapat diterima oleh semua indera manusia terhadap lingkungan, seperti kondisi pencahayaan, suhu, dan suara.

1.2.Identifikasi Masalah
a.       Bagaimana pembuatan peta proses operasi.?
b.      Bagaimana penggunaan dari peta kerja?
c.       Bagaimana metode pengukuran waktu kerja yang baik?
d.      Apa pentingnya dan pengaruh faktor ergonomi?
e.       Bagaimana merancang lingkungan kerja yang ergonomis?

1.3.Maksud dan Tujuan
a.       Mengetahui dan memahami penggunaan dari peta kerja.
b.      Memberikan petunjuk tentang metode pengukuran waktu kerja yang baik
c.       Dapat menentukan waktu kerja yang sesuai terhadap kondisi manusia
d.      Memahami pentingnya factor ergonomi
e.       Dapat merancang lingkungan kerja yang ergonomis.

















BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Teknik tata cara kerja
2.1.1.      Pengertian
Teknik tata cara kerja adalah suatu aktifitas yang ditunjukkan untuk mempelajari prinsip-prinsip dan teknik-teknik guna mendapatkan suatu rancangan system kerja yang terbaik.
System kerja terdiri dari empat komponen yaitu:
a.       Manusia
b.      Bahhan
c.       Pelengkapan
d.      Peralatan
Dalam teknik tata cara kerja pengertian efisien yaitu perbandingan antara hasil yang dicapai dengan ongkos yang dikeluarkan untuk mendapatkan hasil tersebut. Yang dimaksud ongkos adalah waktu yang dihabiskan, tenaga yang dikeluarkan dan atau akibat-akibat psikologi dan sosiologi dari perkerjaan yang bersangkutan.
2.1.2.      Ruang lingkup
Ruang lingkup teknik tata cara kerja dapat dibagi dalam dua bagian yaitu:
a.       Pengaturan kerja berisi prinsip-prinsip mengatur komponen-komponen system kerja untuk mendapatkan alternatif-alternatif system kerja terbaik. Pengetahuan yang diperlukan untuk melakukan pengaturan terhadap perkerja bahan peralatan dan perlengkapan serta lingkungan kerja dipelajari melalui apa yang dinamakan ergonomic, studi gerakan, ekonomi gerakan.
b.      Pengukuran kerja. Pengukuran kerja yang baik tentang kebaikan suatu system kerja yaitu waktu, tenaga, psikologi, dan sosiologi,  artinya suatu system kerja dinilai baik jika system ini memungkinkan waktu penyelesaian sangat singkat. Tenaga yang diperlukan untuk menyelesaikan sangat sedikit, dan akibat psikologi dan sosiologi yang ditimbullkan sangat minim.   


2.2. Peta kerja
2.2.1.      Pengertian Peta kerja
Peta kerja merupakan alat yang dapat menggambarkan aktivitas kerja, yang secara systematis dan jelas dalam mengumpulkan semua fakta yang berkenaan dengan system kerja yang diamati. Sehingga dapat digunakan untuk mengkomunikasikan fakta tersebut kepada orang lain.
Melalui peta kerja ini dapat dilihat semua langkah aktifitas yang diamati oleh benda kerja dari mulai masuk pabrik, kemudian menggambarkan semua langkah yang diamatinya seperti transfortasi, operasi mesin, pemeriksaan dan perakitan sampai pada akhirnya menjadi suatu produk akhir atau barang jadi, baik produk lengkap maupun bagian suatu produk lengkap.
Peta kerja juga digunakan untuk menganalisa suatu perkerjaan sehingga kita mempermudah dalam perencanaan perbaikan kerja. Perbaikan-perbaikan yang dapat dilaukan adalah:
a.       Menghilangkan operasi yang tidak perlu
b.      Menggabungkan suatu operasi dengan operasi yang lainnya
c.       Menentukan suatu urutan kerja/proses produksi yang lebih baik
d.      Menentukan mesin yang lebih ekonomis
e.       Menghilangkan waktu menunggu antar operasi.
   
2.2.2.      Lambang-lambang yang digunakan dalam peta kerja
Ada lima lambing yang sering digunakan dalam peta kerja yaitu:
a.                     = operasi

Operasi merupakan aktifitas dimana benda kerja mengalami perubahan sifat, baik fisik maupun kimia, mengambil dan memberikan informasi pada suatu keadaan.





b.                    = pemeriksaan

aktifitas ini terjadi bila benda kerja/alat kerja mengalami pemriksaan baik untuk segi kualitas maupun kuantitas dan dapat digunakan jika kita melakukan pemeriksaan terhadap suatu objek/ membandingkan objek tertenu. 
 

c.                     = transportasi

Suatu aktifitas ini dimana benda kerja, perkerjaan/alat kerja mengalami perpindahan tempat yang bukan merupakan bagian dari suatu operasi.
 

d.                    = menunggu

Aktivitas ini terjadi bila dimana benda disimpan untuk jangka waktu cukup lama, llambang ini digunakan untuk menyatakan suatu objek yang mengalami penyimpanan permanen.
 

e.                     = penyimpanan

Saktivitas ini terjadi bila benda kerja diisimpan untuk jangka waktu cukup lama, lambang ini digunakan untuk menyatakkan suatu objek yang mengalami penyimpanan permanen.

Selain lambang-lambang di atas masih ada lambang yang digunakan yaitu:


f.                     = aktifitas gabungan
  
Aktifitas ini terjadi bila ada aktifitas yang berlangsung secara bersamaan antara aktifitas operasi dan pemriksaan.


2.2.4.      Macam-macam peta kerja
Pada dasarnya  peta kerja yang ada sekarang bias dibagi dalam dua kelompok besar berrdasarkkan kegiatannya yaitu:
a.       Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisa kegiatan kerja keseluruhan. Dimana kegitan kerja keseluruhan apabila kegitan tersebut melibatkan sebagian besar atau semua fasilitas yang diperlukan untuk membentuk produk yang bersangkutan.
Yang termasuk dalam kelompok peta kerja keseluruhan antara lain:
1.      Peta proses operasi (operation proses chart)
a)      Pengertian Peta proses operasi (operation proses chart)
Peta proses operasi (operation proses chart) merupakan suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami bahan baku mengenai urutan operasi dan pemeriksaan. Sejak dari awal sampai menjadi produk jadi utuh maupun sebagai komponen, juga mmemuat informasi-informasi yang diperlukan untuk analisa lebih lanjut seperti waktu yang dihabiskan, material yang digunakan dan tempat atau alat-alat atau mesinyang dipakai.
Jadi dalam peta proses operasi yang dicatat hanyalah kegiatan-kegiatan operasi dan pemeriksaan saja, kadang-kadang pada akhir proses dicatat tentang penyimpanan.

b)      Kegunaan peta proses operasi
Kegunaan peta proses operasi yaitu:
1.      Bias mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya.
2.      Bias memperkirakan kebutuhan akan bahan baku
3.      Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik
4.      Sebagai alat untuk latihan kerja
5.      Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang dipakai.




c)      Prinsip-prinsip pembuatan peta proses operasi
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembuatan peta proses operasi:
1.      Pada bagian kepala diberi judul “ peta proses operasi” yang diikuti dengan identitas lain seperti nama objek, nama pembuat peta, tanggal peta itu dibuat, nomor gambar, cara kerja sekarang/yang diusulkan.
2.      Material yang akan diproses diletakkan diatas garis horinzontal, yang menunjukkan bahwa material tersebut masuk ke dalam proses.
3.      Lambing ditempatkan dalam arah vertical, yang menunjukkan terjadinya perubahan proses.
4.      Penomoran terhadap suatu aktifitas operasi diberikan secara berurutan sesuai dengan urutan operasi yang dibutuhkan untuk pembuat produk tersebut atau sesuai dengan proses yang terjadi.
5.      Penomoran terhadap suatu aktifitas pemeriksaan diberi secara tersendiri dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi.

d)     Analisa terhadap peta proses operasi
Ada empat hal yang menjadi pertimbangan dalam menganalisa peta proses operasi yaitu:
1.      Analisa terhadap bahan
Analisa yang dipertimbangkan disini adalah mempertimbangkan semua alternative dari bahan yang digunakan proses penyesuaian dan toleransinya sedemikian rupa sehingga sesuai dengan fungsi, reability pelayanan dan waktu.

2.      Analisa terhadap aktivitas operasi
Analisa yang dipertimbangkan disini adalah:
a)      Semua alternative yang mungkin untuk proses pembuatan pengerjaan dengan mesin.
b)      Metode perakitan, alat kerja dan perlengkapan yang digunakan.
c)      Perbaikan yang dapat dilakukan, misalnya menghilangkan, menggabungkan dan menyederhanakan operasi-operasi yang terjadi.

3.      Analisa terhadap aktivitas pemeriksaan
Dalam menganalisa aktivitas ini harus mempunyai standard kualitas untuk membandingkannya dengan suatu objek yang telah dikerjakan.

4.      Analisa terhadap waktu
Penganalisaan ini dipergunakan untuk mempersingkat waktu penyelesaian dengan  mempertimbangkan alternative, seperti metoda, peralatan dan penggunaan perlengkapan-perlengkapan khusus.

2.      Peta aliran proses (flow process chart)
a.       Pengertian peta aliran proses (flow process chart)
Peta aliran proses merupakan suatu peta kerja yang menunjukkan urutan-urutan aktivitas dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menuggu dan penyimpanan yang terjadi selama suatu proses atau prosedur berlangsung. Serta didalamnya memuat pula informasi-informasi yang diperlukan untuk analisa seperti waktu yang dibutuhkan dan jarak pindah.

b.      Macam-macam peta aliran proses
Peta aliran proses terbagi menjadi dua yaitu:
1.       Peta aliran proses tipe bahan
Peta aliran proses tipe bahan menggambarkan kejadian yang dialami bahan bias salah satu bagian dari produk jadi, dalam suatu proses operasi.
2.      Peta aliran proses tipe orang
Peta aliran proses tipe orang adalah suatu peta yang menggambarkan suatu proses dalam bentuk aktifitas manusianya.


Peta aliran proses tipe orang dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu:
a)      Peta aliran proses pekerja yang menggambarkan aliran kerja seorang operator.
b)      Peta aliran proses pekerja yang menggambarkan aliran kerja sekelompok manusia, sering disebut Peta proses kelompok kerja. 

c.       Kegunaan Peta aliran proses
Kegunaan umum dari suatu Peta aliran proses yaitu:
1.      Bisa digunakkan untuk mengetahui aliran bahan atau akivitas orang mulai awal masuk dalam suatu proses atau prosedur sampai aktivitas terakhir.
2.      Peta ini memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian suatu proses atau prosedur.
3.      Bisa digunakan untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan atau dilakukan oleh orang selama proses atau prosedur berlangsung.
4.      Sebagai alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan proses atau metode kerja. 

3.      Peta proses kelompok kerja (gang process chart)
a.       Pengertian Peta proses kelompok kerja
Peta proses kelompok kerja (gang process chart) merupakan kumpulan dari berbagai aliran proses dimana tiap peta aliran proses tersebut menunjukkan satu seri dari kerja operator.

b.      Kegunaan Peta proses kelompok kerja
1.      Untuk menganalisa aktivitas suatu kelompok kerja.
2.      Untuk menunjukkan beberapa aktivitas dari sekelompok operator yang berkerja secara bersama-sama dalam suatu proses atau prosedur kerja.
3.      Bias meminimumkan waktu menunggu, dengan berkurangnya waktu menunggu maka akkan mengurangi ongkos produksi atau proses serta mempercepat waktu penyelesaian produk atau proses.

4.      Diagram alir (flow diagram)
a.       Pengertian Diagram alir
Diagram alir (flow diagram) merupakan suatu peta yang memuat informasi-informasi relative lengkap sehubungan dengan proses dalam suatu pabrik atau kantor, tetapi peta tersebut tidak menunjukkan gambar dari arah aliran selama berkerja.

b.      Kegunaan Diagram alir
1.      Lebih memperjelas suatu peta aliran proses, apalagi jika arah aliran merupakan factor yang penting.
2.      Menolong perbaikan tata letak tempat kerja.

b.      Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisa kegiatan kerja setempat. Yang dimaksud  yaitu bila kegiatan tersebut terjadi dalam suatu stasiun kerja yang biasanya hanya melibatkan orang dan fasilitas dalam jumlah terbatas.
Yang termasuk kelompok kegiatan kerja setempat yaitu:

1)      Peta kerja dan mesin
Informasi yang paling penting yang didapat dari peta pekerja dan mesin yaitu hubungan yang jelas antara waktu kerja operator dan waktu operasi mesin yang  ditanganinya.

2)      Peta tangan kiri dan tangan kanan
a.       Peta tangan kiri dan tangan kanan
Peta tangan kiri dan tangan kanan merupakan suatu alat dari studi gerakan untuk menemukan gerakan-gerakan yang efisien, yaitu gerakan-gerakan yang memang diperlukan untuk melaksanakan suatu perkerjaan.




b.      Kegunaan Peta tangan kiri dan tangan kanan
1.      Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan
2.      Menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien dan tidak produktif, sehingga tentunya akan mempersingkat waktu kerja.
3.      Sebagai alat untuk menganalisa tata letak stasiun kerja.
4.      Sebagai alat untuk melatih pekerja baru dengan cara kerja tang ideal.